Berat (Massa) Tanah
Massa
tanah, lebih sering dipakai istilah berat tanah, dapat dinyatakan dalam dua cara : (1) berta (massa) jenis
butiran padat dan (2) berat isi, yaitu berat suatu volume tanah dalam keadaan
struktur alamiah
Berat Jenis Butiran
Berat jenis butiran adalah berat
dari satu satuan volume fase padat tanah, biasanya dinyatakan dalam gram per cm3.
Berat jenis butiran diukur dengan piknometer. Piknometer yang berisi penuh air
ditimbang. Kemudia piknometer tersebut yang telah dikosongkan dari air diisi
dengan sejumlah berat tertentu tanah dan ditambah air untuk mengisi penuh
piknometer. Piknometer ditimbang kembali. Volume butiran tanah yang sama dengan
jumlah air yang diganti tempat oleh tanah dapat dihitung.
Berat jenis butiran tanah beragam antara 2.6 – 2.7 g/cm3.
Berat jenis rata-rata butiran tanah mineral biasanya dianggap 2.65 g/cm3
untuk kepentingan praktis. Sebagai perbandingan beratjenis tanah-tanah organic
jauh lebih kecil, yaitu sekitar 0,5-0,8 g/cm3. Berat jenis butiran
tidak berubah dengan ukuran butir atau dengan perubahan pori-pori. Berat jenis
Cacing tanah jenis Pheretima segmennya mencapai 95-150 segmen.
Klitelumnya terletak pada segmen 14-16. Tubuhnya berbentuk gilik panjang dan
silindris berwarna merah keunguan. Cacing tanah yang termasuk jenis Pheretima
antara lain cacing merah, cacing koot dan cacing kalung. Berat jenis tanah
mineral rata-rata merupakan rata-rata berat jenis mineral yang paling banyak
terdapat dalam tanah. (lihat table 2.1)
Tabel
2.1 Berat Jenis Mineral yang umum terdapat dalam tanah
Mineral
|
Berat jenis (g/cm3)
|
Kwarsa
|
2.65
|
Ortoklas
|
2.56
|
Plagioklas
|
2.60 –
2.76
|
Mika
|
2.76 –
3.0
|
Liat
Silikat
|
2.0 –
2.7
|
Hidroksida
Fe dan Al
|
2.40 –
4.3
|
Sumber
: Pairunan et al (1985).
Berat isi (Bulk density, volume-weight)
Berat isi adalah berat (massa) satu satuan
volume tanah kering, umumnya dinyatakan dalam gram per cm3. Volume
tanah termasuk volume butiran padat dan ruang pori.
Kerapatan Masa Tanah menyatakan berat tanah, dimana
seluruh ruang tanah diduduki butir padat dan pori yang masuk dalam perhitungan.
Berat volume dinyatakan dalam masa suatu kesatuan volume tanah kering. Volume
yang dimaksudkan adalah menyangkut benda padat dan pori yang terkandung di
dalam tanah. (www.beratbutirtanah.com)
Berat
isi berguna untuk menghitung berat tanah di lapangan misalnya berat 1 Ha tanah
di lapangan. Berat isi ditentukan oleh porositas dan padatan tanah. Tanah yang
renggang berpori-pori mempunyai bobot kecil per satuan volume dan tanah yang
padat berbobot tinggi per satuan volume. Tanah yang bertekstur halus mempunyai
porositas tinggi dan berat isi yang lebih rendah daripada tanah berpasir.
Tabel 2.2 Berat Isi tanah dari berbagai Tekstur
Kelas
Tekstur
|
Berat
Isi
|
Porositas
|
Pasir
|
1.55
|
42
|
Lempung
berpasir
|
1.40
|
48
|
Lempung
berpasir halus
|
1.30
|
51
|
Lempung
|
1.20
|
55
|
Lempung
bedebu
|
1.15
|
56
|
Lempung
berliat
|
1.10
|
59
|
Liat
|
1.05
|
60
|
Liat
Beragregat
|
1.00
|
62
|
Sumber : Pairunan et al, 1985.
Kerapatan Butir Tanah menyatakan berat
butir-butir padat tanah yang terkandung di dalam tanah. Menghitung kerapatan
butir tanah, berarti menentukan kerapatan partikel tanah dimana pertimbangan
hanya diberikan untuk partikel yang solid. Oleh karena itu kerapatan partikel
setiap tanah merupakan suatu tetapan dan tidak bervariasi menurut jumlah ruang
partikel. Untuk kebanyakan tanah mineral kerapatan partikelnya rata–rata
sekitar 2, 6 gram/cm3. Kandungan bahan organic di dalam tanah sangat
mempengaruhi kerapatan butir tanah, akibatnya tanah permukaan biasanya kerapatan
butirnya lebih kecil dari subsoil. Walau demikian kerapatan butir tanah tidak
berbeda banyak pada tanah yang berbeda, jika tidak, akan terdapat suatu variasi
yang harus mempertimbangkan kandungan tanah organik atau komposisi mineral (
Foth, 1995 ).
Bahan
organic memperkecil berat isi tanah karena bahan organic jauh lebih ringan dari
pada mineral, dan bahan organic memperbesar porositas tanah. Berat isi
menggambarkan keadaan tekstur, struktur dan porositas.
2.1.3
Porositas Tanah
Porositas adalah proporsi ruang pori total
(ruang kosong) tang terdapat dalam satuan volume tanah yang dapat ditempati
oleh air dan udara, sehingga merupakan indikator kondisi drainase dan aerasi
tanah. Porositas dapat ditentukan melalui 2 cara, yaitu menghitung selisih
bobot tanah jenuh dengan bobot tanah kering dan menghitung ukuran volume tanah
yang ditempati bahan padat.
Komposisi pori-pori tanah ideal terbentuk
dari kombinasi fraksi debu, pasir, dan lempung. Porositas itu sendiri
mencerminkan tingkat kesarangan untuk dilalui aliran masa air (permeabilitas,
jarak per waktu) atau kecepatan aliran air untuk melewati masa tanah
(perkolasi, waktu per jarak). Kedua indikator ini ditentukan oleh semacam pipa
berukuran non kapiler (yang terbentuk dari pori-pori makro dan meso yang
berhubungan secara kontinu) di dalam tanah. Hal tersebut menekankan bahwa tanah
permukaan yang berpasir memiliki porositas lebih kecil daripada tanah liat.
Sebab tanah pasir memiliki ruang pori total yang mungkin rendah tetapi mempinyai
proporsi yang besar yang disusun oleh komposisi pori-pori yang besar yang
efisien dalam pergerakan udara dan airnya.
Ini berarti karena prosentase volume yang
terisi pori-pori kecil pada tanah pasir menyebabkan kapasitas menahan air nya
rendah. Maka tanah-tanah yang memiliki tekstur halus, memiliki ruang pori lebih
banyak dan disusun oleh pori-pori kecil karena proporsinya relatif besar.
Faktor
Yang Mempengaruhi Bulk Density (BD) Dan Partikel Density (PD) Tanah
Kerapatan partikel (Bulk Density) merupakan
berat partikel persatuan volume tanah beserta porinya. Kisaran kerapatan limbat
tanah berfariasi cukup lebar tergantung ruang pori dan tekstur tanahnya. Bahan
organik mineral juga mempengaruhi kerapatan limbat. Bahan organik ini berperan
dalam pengembangan struktur. Semakin tinggi kandungan bahan organiknya semakin
berkembang struktur tanah yang dapat mengakibatkan bongkah semakin kecil
(Hartati,2001).
Ada
beberapa factor yang mempengaruhi BD dan PD tanah.
-
Tekstur
Tekstur tanah dapat diartikan
sebagai penampilan visual suatu tanah berdasarkan komposisi kualitatif dari
ukuran butiran tanah dalam suatu massa tanah tertentu. Tekstur tanah menunjukan
komposisi partikel penyusun tanah (Hanafiah,2005)
-
Bahan
Organik
Bahan organik biasanya berasal dari
proses pelapukan batuan. Bahan organik komposisinya didalam taha memang sedikit
yaitu berkisar 3-5% tapi pengaruhnya sangat besar terhadap perubahan
sifat-sifat tanah. Bahan organik dalam tanah terdiri atas bahan organik kasar
dan bahan organik halus (Hanafiah,2005)
-
Struktur
Struktur tanah merupakan
gumpalan-gumpalan kecil alami dari tanah, akibat melekatnya butir-butir primer
tanah satu sama lain. Satu unit struktur disebut ped (terbentuk karena prose
salami ). Clod juga merupakan unit gumpalan tanah teatpi terbentuknya bukan
karena proses alami (misanya karena pencangkulan tusukan pisau dan sebagainya)
(hanafiah,2005).
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Persen (%) Pori
Ruang pori merupakan bagian volume
tanah yang ditempati oleh air dan udara, keseimbangan antara udara dan air yang
menempati ruang pori ditentukan oleh uuran pori.
Ada
beberapa factor yang mempengaruhi % pori
-
Kandunan bahan organik
-
Struktur tanah
-
Tekstur tanah
Porositas tanah tinggi kalau bahan
organik tinggi tanah-tanh dengan struktur granuler atau remah,mempunyai
porositas yang lebih tinggi dari pada tanah-tanah dengan struktur massive
(pejal).tanah denag tkstur pasir banyak mempunyai pori-pori makro sehingga
sulit menahan air.(Hardjowigeno,1987).
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Persen (%) Field Capacity (FC)
Kapasitas lapang (field capacity)
menunjukkan keadaan tanah yang cukup lembab yang menunjukkan jumlah air
terbanyak yang dapat ditahan oleh tan ah terhadap gaya gravitasi. Kapsitas
lapang ini sangat dipengaruhi tingkat kelembaban tanah yang sangat penting bagi
pertumbuhhan tanaman. (Hanafiah, 2005).
Partikel Mineral
Partikel
mineral dapat berupa fraksi anorganik, hasil perombakan bahan-bahan batuan dan
anorganik yang terdapat di permukaan buk.
Bahan Induk/Bahan Organik lainnya
Dalam
proses pembentukan tanah juga terdapat bahan induk tersebut bersumber dari batuan
dan bahan organic. Batuan dapat di definisikan sebagai bahan padat yang terjai
didalam membentuk kerak bumi,batuan pada umumnya tersusun atas dua mineral atau lebih.berdasarkan cara terbentuknya
batuan dapat dibedakan menjadi 3 jenis batuan,yaitu beku,batuan endapan
danbatuan sedimen.
Bahan
Organik lainnya dapat berupa sisa-sisa tanaman yang telah lapuk, ataupun
pengendapan binatang dan berbagai hasil kotoran binatang.
Air
Air mempunyai
beberapa funsi penting dalam tanah.air penting dalam pelapukan mineral dan bahan organik,yaitu reaksi yang
menyiapkan hara larut bagi pertumbuhan tanaman.air berfungsi sebagai media
gerak hara ke akar-akar tanaman.akan
tetapi bila air terlalu banyak,hara-hara yang bolil dapat hilang tercuci dari
lingkungan perakaran atau bila
evaprorasi tinggi, garam-garam terlarut
mungkin terangkut ke lapisan atas tanah dan kadang-kadang tertimbun dalam jumlah yang dapat merusakan tanah.air yang berlebihan juga membatasi
pergerakan udara di dalam tanah,dan merintani akar tanaman memperoleh O2
.karena itu air dapat berguna atu merugikan bagi pertumbuhan tanaman,tergantung pada jumlah air yang ada
dalam tanah.
Air juga berpengaruh penting pada sifat fisik tanah. Kandungan air dalam
tanah sangat berpengaruh pada konsistensi
tanah,dan kesesuaian tanah untuk
di olah. begitu pula variasi kandungan air mempengaruhi daya dukung tanah .
Tiga
fungsi yang saling berkaitan dalam penyediaan air bagi tanaman :(1) memperoleh
air dalam tanah(2) penyimpanan sementara air dalam pori-pori tanah,dan(3)
penyerahan air yang di simpan ke akar-akar tanaman.jumlah air yang di peroleh
tanah sebagai bergantung pada kemampuan tanah menyerap cepat dan meneruskan air
yang di tarima di permukaan tanah ke bawah akan tetapi jumlah ini juga di pengaruhi
oleh factor-faktor luar seperti jumlah curah hujan tahunan dan sebaran hujan
sepanjang tahun .dalam kebanyakan hal penyimpanan air,penyerahan air ke akar
mencrminkan konfigurasi pori dalam tanah.
Udara Tanah
Unsur udara selain berperan memindahkan debu-debu
yang telah terbentuk, juga berperan dalam menggerakan uap air di angkasa
sehingga terjadi sirkulasi air yang teratur. Udara yang mengandung
karbondioksida dan air merupakan unsure kimiawi dalam pembentukkan tanah
stadium pertama, sedangkan kegiatan matahari dapat dinyatakan sebagai factor
mekanis, dalam pembentukan tanah tersebut.
Jasad Renik
Semua
mahluk hidup ,baik hidup hidupnya mampu sudah mati mempunyai pengaruh terhadap
pembentukan tanah .Diantara mahluk yang paling berpengaruh adalah vegetasi
karena jumlahnya banyak dan berkedudukan tepat untuk waktu yang lama,sedangkan
hewan dan manusia berpenngaruh tidak langsung melalui vegetasi.
Jasad
renik (Mikro organism)dalam tanah mempunyai peranan dalam proses peruraian
bahan organic menjadi unsur hara dapat di serap oleh akar tanaman dan
pembentukan humus (bunda tanah). Cacing tanah aktif dalam peruraian
(dekomposisi)serasah.pada waktu malam hari cacing-cacing membawa guguran
dedaunan dan rerumputan kedalam lubang-lubangnya dan mencampur dengan mineral
–mineral tanah. Sekresi yang dikeluarkan mengandung Ca lebih banyak daripada
tanah disekitarnya.Lubang-lubang cacing akan mempengaruhi erosi dan pembebasan
air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar