Pages

Sabtu, 01 November 2014

Laporan PKL Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara 2012

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG


PEMBAHASAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIDANG PERKEBUNAN DAN KEGIATAN PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIFITAS DAN MUTU TANAMAN PERKEBUNAN
MALUKU UTARA


 


Oleh :
SARIF ROBO
NPM. 041 509 014






PROGRAM STUDI ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2012








KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat, terutama rahmat kesehatan dan kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapangyang hasilnya kemudian dituangkan dalam laporan ini.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapang yang dilakukan di Instansi Dinas Pertanian Propinsi Maluku Utara.
Penulis menyadari bahwa dalam Penyususnan laporan ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan yang ditemui, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun penulis sangat harapan demi kesempurnaan laporan ini. Pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis banyak mengucapkan terima kasih terutama pada bapak Abdurahman Silayar dan Bapak Jailan Soamole, sebagai pembimbing yang telah meluangkan waktu pada penulis dengan penuh perhatian, kesabaran, dan keiklasan serta nasehat yang bermanfaat bagi penulis. Hingga terselesainya Praktek Kerja Lapang sampai penulisan laporan ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak  yang telah banyak membantu sehinngga terselesaikannya laporan PKL ini, semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
Akhirul kalam, Wabillahi Taufik Walhidayah
Wassalamua alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....

Kusu, 28 Agusutus 2012
Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR  ........................................................................................... i
DAFTAR ISI  ......................................................................................................... ii
I.  PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................ 2
D. Manfaat ......................................................................................................... 2
II.  TINJAUAN PUSTAKA
A.Visi Dan Misi ................................................................................................. 3
B. Tupoksi dan Fungsi dari Bidang Perkebunan................................................. 4
C. Tujuan dan Sasaran Bidang Perkebunan........................................................ 8
D. Stategi dan Kebijakan Bidang Perkebunan.................................................... 9
III.  BAHAN DAN METODE
A.    Tempat dan Waktu...................................................................................... 11
B.     Alat Dan Bahan........................................................................................... 11
C.     Metode........................................................................................................ 11
D.    Pelaksanaan................................................................................................. 12
IV.  GAMBARAN UMUM LOKASI PKL
A.    Letak Geografis........................................................................................... 13
B.     Sejarah Singkat Dinas Pertanian Propinsi Maluku Utara............................ 13
C.     Struktur Organisasi Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Maluku Utara.... 14
V.   PEMBAHASAN
A.  Kegiatan Umum........................................................................................... 17
B.  Kegiatan Tambahan...................................................................................... 17
1.      Pembahasan Program bidang perkebunan Dinas
Pertanian Propinsi Maluku Utara............................................................ 17
VI.  KESIMPULAN DAN SARAN
A.  Kesimpulan................................................................................................... 21
B.  Saran............................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
 


I.                   PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah menciptakan (to create)sumberdaya manusia yang memiliki kemampuan tinggi untuk memasuki ajang persaingan sebagai akibat globalisasi. Karena bangsa indonesia juga tidak terlepas dari pengaruh cengkraman global tersebut. Untuk menciptakan insan yang mampu bersaing di era globalisasi maka sangat di butuhkan peran berbagai aspek kehidupan yang mana di dalamnya harus di dukung dengan pengembangan sumberdaya manusia (SDM) serta sumberdaya alam (SDA) yang memadai.
Penguruh pada era Globalisasi membawa dampak ganda yaitu disatu sisi era ini membawa iklim yang semakin terbuka untuk bekerja sama dalam bidang bisnis dan managemen, disisi lain era ini juga membawa persaingan yang sangat ketat dibidang teknologi.Oleh karena itu, kita sebagai penerus dimasa yang akan datang harus mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat. Salah satu upaya yang dilakukan Program Studi Ilmu Tanah adalah dengan mengadakan Praktek Kerja Lapang (PKL).
Terciptanya sumberdaya manusia yang berkualitas tak lepas dari daya dukung sumberdaya alam yang memadai dan pengelolaan yang baik sehingga teriptanya suatu tatanan yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi banyak manusia.
Untuk menciptakan sumberdaya manusia yang berkulaitas maka terlebih dahulu harus melewati masa yang dinamakan dengan pendidikan yang meliputi pengajaran dan penelitian dan setelah dianggap mampu maka akan dilakukan pengabdian untuk dapat mengembangkan sumberdayamanusia. Kondisi ini mendorong setiap institusi  terrmasuk perguruan tinggi berbenah diri agar mampu bertahan dalam persaingan global. Untuk, itu perguruan tinggi perlu mengembangkan perannya lebih aktif dan nyata sesuai dengan paradigma global yang terjait dengan produk perguruan tinggi abad 21 ini, yaitu sebagai penyedia sumberdaya manusia yang kreatif dan inovatif.
Praktek Kerja Lapang merupakan bentuk  proses pendidikan yang mana melibatkan mahasiswa dan selain itu kegiatan kemahasiswaan ini juga bersifat keprofesian yang mana  di harapkan akan mampu mendorong mahasiswa untuk dapat mandiri dilapangan baik di instansi maupun lainnya. Selain itu Praktek Kerja Lapang juga diharapkan akan mampu merubah paradigma berpikir mahasiswa agar menjadi lebih progresif, dimana mahasiswa di tuntut untuk dapat mengaplikasi ilmu yang didapat di bangku pendidikan ke masyarakat dengan kata lain pengabdian kepada masyarakat secara kolektif dan merata.
B.       Tujuan
Tujuan dari Praktek Kerja Lapang adalah :
1.        Mengembangkan kemandirian mahasiswa ilmu tanah untk dapat memecahkan masalah secara rasional.
2.        Mengaplikasikan ilmu yang di dapat di perguruan tinggi ke masyarakat.
3.        Memperoleh pengetahuan dan pengalaman kerja dari instansi/lembaga tempat magang.
4.        Mempersiapkan diri untuk dapat memiliki kompetensi di bidang ilmu tanah dan mampu bekerja secara profesional dan mandiri sesuai dengan spesifikasi ilmu yang dimiliki.
C.      Rumusan Masalah
Sesuai dengan lokasi PKL maka rumusan masalah yang di angkat adalah  sejauh mana kinerja bidang perkebunan dalam meningkatkan produksi, produktifitas, dan mutu tanaman perkebunan ?


D.      Manfaat
Manfaat dari Praktek Kerja Lapang adalah diharapkan agar mahasiswa yang mengikuti magang dapat memahami dan mengaplikasikan ilmu yang di dapat dari perguruan tinggi ke instansi atau masyarakat sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat.
II.                TINJAUAN PUSTAKA
A.      Visi dan Misi
1.             Visi Misi Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara
a.      Visi
“Terwujudnya masyarakat pertanian yang sejahtera melalui pembangunan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan dalam kerangka Otonomi Daerah dengan pemanfaatan sumberdaya pesisir dan kepulauan secara optimal”
b.      Misi
  1. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pertanian yang memiliki kemampuan teknis dan integritas moral yang bersih dan peduli. 
  2.  Pengembangan kawasan pertanian dengan mengacu pada komoditi unggulan dan komoditi spesifik daerah melalui upaya Ekstensifikasi, Rehabilitasi, Intensifikasi dan Diversifikasi secara berkelanjutan. 
  3. Mewujudkan usaha pertanian yang terintegrasi secara vertical dan horizontal guna menumbuhkan usaha ekonomi produktif dan menciptakan lapangan kerja di pedesaan yang efisien, mandiri dan berkelanjutan. 
  4.  Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pertanian melalui pengembangan teknologi dan informasi pasar dan penyediaan sarana dan prasarana tanaman/ternak pada kawasan pengembangan pertanian. 
  5. Meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi kerakyatan serta penerapan teknologi baru sesuai lokalitas dan promosi hasil pertanian.
  6. Menjadikan petani yang kreatif, inovatif, dan mandiri serta mampu memanfaatkan iptek dan sumberdaya lokal untuk menghasilkan produk pertanian berdaya saing tinggi.
  7.  Memberikan pelayanan di bidang perencanaan, pembinaan, peraturan perundang-undangan, dan pelayanan teknis lainnya yang terkoordinasi, efisien dan efektif berdasarkan prinsip Otonomi Daerah dengan semua pihak terkait.
2.             Visi dan Misi Bidang Perkebunan
a.      Visi
Terwujudnya Masyarakat Perkebunan Yang Sejahtera Melalui Pengembangan Usaha Perkebunan Yang Berdaya Saing Dan Berkelanjutan Dengan Memanfaatkan Sumberdaya Pesisir Dan Kepulauan Secara Optimal.
b.      Misi
1.      Meningkatkan sumberdaya manusia perkebunan yang memiliki kemampuan teknis dan integritas moral yang bersih dan peduli.
2.      Mengembangkan kawasan pengembangan perkebunan dengan mengacu pada komoditi unggulan dan komoditi spesifik melauli upaya Eksentifikasi, Rehabilitas, Intensifikas Dan Diversifikasi secara berkelanjutan.
3.      Menciptakan lapangan kerja melalui pengembangan usaha perkebunan yang efisien, dan mandiri dan berkelanjutan.
4.      Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk perkebunan pada kawasan pengembangan perkebunan.
5.      Meningkatkan akses terhadap informasi pasar, teknologi permodalan, sarana dan prasaran bagi masyarakat perkebunan.
6.      Meningkatkan partsipasi masyarakat dan kelembagaan untuk mengakses berbagai kemudahan guna mendorong dan membantu kemandirian petani.
7.      Memberikan pelayanan di bidang perencanaan, pembinaaan, peraturan perundangan-undangan, dan pelayanan teknis lainnya yang terkoordinasi, efisien dan efektif.



B. Tugas Pokok dan Fungsi Dari Bidang Perkebunan
a.        Tugas Pokok dan Fungsi
1.      Menyusun rencana kegiatan di bidang perkebunan berdasarkan kebijakan dinas pertanian.
2.      Melaksanakan pembinaan kepada kepala seksi dan staf.
3.      Memberi petunjuk kepada kepala seksi dan staf agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku.
4.      Menilai hasil kerja kepala seksi dan staf dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerja untuk pembinaan karir dengan jalan memantau hasil kerja melalui rencana kerja harian, mingguan, bulanan dan tahunan.
5.      Menyusun pedoman penyelenggaraan pendataan lahan perkebunan dan pembuatan peta komoditas serta penyajian data statistik perkebunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6.      Menyusun rencana/design kebijakan atau kegiatan makro catur usaha perkebunan (Eksentifikasi, Rehabilitas, Intensifikas Dan Diversifikasi) dalam jangka pendek, menegah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7.      Menyusun rencana anggaran dan pembiayaan perkebunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8.      Mengadakan studi kelayakan pengembangan perkebunan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
9.      Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan dan berkesinambungan.
10.  Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang di berikan oleh atasan baik secara lisan maupun tulisan.
11.  Melaporkon hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada kepala dinas baik secara lisan mauopun tertulis sebagai bahan pertanggung jawaban.
Selain itu dalam bidang perkebunan sendiri terdapat tiga seksi yang memiliki tupoksi yang berbeda seksi tersebut adalah :
I.            Seksi Perbenihan Perkebunan
  1. Menyusun rencana kegiatan seksi perbenihan perkebunan berdasarkan kegiatan tahun sebelumnya sesuai peraturan yang berlaku.
  2. Memberi petunjuk kepada staf agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku.
  3. Koordinasi pembina kepada staf agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku.
  4. Menilai hasil kerja staf dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerja untuk pembinaan karir dengan jalan memenatau hasil kerja melalui rencana kerja harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.
  5. Menyiapkan pedoman teknis pembinaan peningkatan produksi, penjualan dan peredaran sertapengawasan benih perkebunan.
  6. Menyusun buku petunjuk perbanyakan/produksi, penjualan dan peredaran serta pengawasan benih perkebunan.
  7. Melakukan pemantauan, pengawasan dan pengendalian terhadap ketersediaan, peredaran dan penggunaan benih perkebunan.
  8. Menyusuun rencana kebutuhan benih perkebunan.
  9. Melaksanakan pemantauan langsung dilapangan melalui kebun induk, penangkar-penangkar benih, kebun demplot dll.
  10. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan baik secara lisan maupun tulisan.
  11. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada kepala bidang baik secara lisan maupun tulisan sebagai bahan pertanggungjawaban.
II.         Seksi Buidaya dan Perlindungan Tanaman
  1. Menyusun rencana kegiatan seksi budidaya dan perlindungan berdasarkan kegiatan tahun sebelumnya sesuai peraturan yang berlaku.
  2. Memberi petunjuk kepada staf agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku.
  3. Koordinasi pembina kepada staf agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku. 
  4.  Menyusun petunjuk pelaksanaan Intensifikasi, Rehabilitasi, Eksentifikasi, dan Diversifikasi tanaman perkebunan.
  5. Memberi pembinaan teknis kepada para petani dalam bidang Intensifikasi Rehabilitasi, Eksentifikasi Dan Diversifikasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
  6. Memberi pembinaan kepada kelompok tani melalui penyuluhan dan pelatihan teknis.
  7. Pelaksanaan pembinaan operasional dalam rangka Intensifikasi Rehabilitasi, Eksentifikasi Dan Diversifikasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
  8. Koordinasi pembina kepada staf agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku.
  9. Menilai hasil kerja staf dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerja untuk pembinaan karir dengan jalan memenatau hasil kerja melalui rencana kerja harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.
  10. Menyusun pedoman /petunjuk teknis pengamatan, peramalan dan pengendalian organisasi organisme pengganggu tanaman (OPT)  perkebunan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
  11. Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pengamatan, peramalan dan pengendalian organisasi organisme pengganggu tanaman (OPT).
  12. Melaksanakan pemantauan pengawasan dan pengendalian terhadap ketersediaan, peredaran dan penggunaan pupuk serta menganalisa kebutuhan pupuk ke depan.
  13. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan baik secara lisan maupun tulisan.
  14. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada kepala bidang baik secara lisan maupun tulisan sebagai bahan pertanggungjawaban.
III.      Seksi Pasca Panen dan Pemasaran Hasil Perkebunan
1.        Menyusun rencana kegiatan seksi Pasca Panen dan Pemasaran Hasil Perkebunan berdasarkan kegiatan tahun sebelumnya sesuai peraturan yang berlaku.
2.        Memberi petunjuk kepada staf agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku.
3.        Koordinasi pembina kepada staf agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku.
4.        Menilai hasil kerja staf dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerja untuk pembinaan karir dengan jalan memenatau hasil kerja melalui rencana kerja harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.
5.        Menyusun pedoman pembinaan penerapan teknologi panen, pasca panen dan pengolahan hasil perkebunan.
6.        Mengumpulkan dan menganalisa informasi harga pasar komoditas perkebunan.
7.        Menyusun buku petunjuk teknik distribusi, serta pemasaran hasil perkebunan.
8.        Melakukan pengkajian teknologi-teknologi panen, pasca panen dan peningkatan mutu produksi hasil perkebunan.
9.        Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pengamatan, peramalan dan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT).
10.    Melaksankan tugas kedinasan lainnya yang di berikan oleh atasan baik secara lisan maupun tulisan.
11.    Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada kepala bidang baik secara lisan maupun tulisan sebagai bahan pertanggungjawaban.
C. Tujuan dan Sasaran Bidang Perkebunan
a.        Tujuan
1.      Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia perkebunan.
2.      Meningkatkan produksi dan produktifitas komoditi perkebunan melalui Eksentifikasi, Rehabilitas, Intensifikas Dan Diversifikasi.
3.      Meningkatkan lapangan kerja dan kesempatan berusaha di bidang perkebunan.
4.      Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat perkebunan.
5.      Meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk perkebunan.
6.      Mendukung pengembangan bioenergi melalui peningkatan peran sektor perkebunan sebagai penyedia bahan bakar nabati.
7.      Meningkatkan penerimaan daerah dari sektor perkebunan.
8.      Meningkatkan keterlibatan masyarakat/kelembagaan perkebunan dalam menunjang pengembangan perkebunan scara berkelanjutan.
9.      Mendukung ketersediaan pangan di wilayah perkebunan.
10.  Meningkatkan pelayanan organisasi yang berkualitas.
b.        Sasaran
1.      Meningkatkan kulaitas sumberdaya manusia sebesar 4500 orang.
2.      Meningkatkan luasnya produksi dan produktifitas tanaman perkebunan sebagai berikut:
Melalui kegiatan Eksenteifikasi 8500 Ha, Rehabilitasi 8000 Ha, Intensifikasi 400 Ha dan Diversivikasi 3500 Ha.
3.       Meningkatnya lapangan kerja dan kesempatan berusaha di bidang perkebunan sebesar 4500 orang
4.      Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan masyarakat perkebunan sebesar 25 juta rupiah s/d 50 juta per KK per tahun.
5.      Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk perkebunan.
6.      Tersedianya bahan baku nabati sebesar 12,500 ton dalam rangka mendukung bio energi.
7.      Meningkatnya peneriamaan daerah sebesar 0,24 % dari sektor perkebunan.
8.      Meningkatnya keterlibatan masyarakat/kelembagaan/kemitraan usaha sebanyak 1250 0rang.
9.      Tersedianya bahan pangan di wilayah perkebunan sebesar 5680 ton palawija dan 2709 ton minyak goreng.
10.  Meningkatnya kualitas dan kuantitas pedoman teknis pengembangan usaha perkebunan sebanyak 45 buku.
D.  Strategi dan Kebijakan Bidang Perkebunan
a.      Strategi
1.      Pengembangan usaha perkebunan dilaksanakan dengan 3 pendekatan yaitu :
1.      Pendekatan kawasan
2.      Pendekatan komoditas
3.      Pendekatan multygate system
2.      Peningkatan kemampuan SDM perkebunan melalui pendidikan, pelatihan, pendampingan dan magang.
3.      Peningkatan produksi dan produktifitas usaha perkebunan, melalui penerapan Intensifikasi, Rehabilitasi, Eksentifikasi, dan Diversifikasi yang di dukung sistem penyuluhan dan pendampingan yang insentif.
4.      Memperkuat dan menumbuhkan jaringan usaha perkebunan yang terintegrasi antara subsitem hulu dan hilir.
5.      Memperkokoh dan mengembangkan kelembagaan petani.
6.      Meningkatkan efisiensi usaha melalui upaya peningkatan mutu, diversifikasi usaha dan promosi.
b.      Kebijakan
1.      Membenahi dan menyempurnakan serta mengembangkan sumberdaya manusia perkebunan untuk melaksanakan perubahan perilaku dalam rangka meningkatkan kinerja.
2.      Memfasilitasi dan mendorong peningkatan produksi dan produktifitas secara optimal melalui kegiatan Eksentifikasi, Intensifikasi,Rehabilitas, dan Diversifikasi.
3.      Mendorong komoditas unggulan nasional dan lokal sesuai dengan peluang pasar karakteristik dan potensi wilayah dengan memanfaatkan sumberdaya lahan yang tersedia pada wilayah-wilayah pengembangan.
4.      Memfasiltasi dan mendorong pengembangan usaha perkebunan untuk mendorong pengembangan usaha perkebunan untuk mendukung penciptaan lapangan kerja baru.
5.      Memfasilitas dan mendorong peningkatan nilai tambah dan daya saing perkebunan melalui penanganan pasca panen  dan pengolahan hasil perkebunan.
6.      Memfasilitasi dan mendorong pengembangan pangan diareal perkebunan secara intensif dan berkelanjutan melalui integrasi cabang usaha tani.
7.      Menumbuhkan dan mengembangkan partisipasi masyarakat/ kelambagaan/ mitra usaha melalui kebersamaan usaha perkebunan.


III.             MATERI DAN METODE
A.      Tempat dan Waktu
Praktek Kerja Lapang dilaksanakan di  Dinas Pertanian Propinsi Maluku Utara Bidang Perkebunan dan telah dilaksanakan selama satu bulan yaitu  pada tanggal 23 Juli – 27 Agustus 2012.
B.       Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam  Praktek Kerja Lapang ini terdiri dari alat tulis Menulis serta Referensi.
C.      Metode
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa untuk bisa menyusun laporan yang baik, maka dibutuhkan data serta informasi – informasi yang akurat. Sesuai dengan permasalahan yang dibahas, untuk memudahkan pembahasan, metode yang dilakukan adalah :
1.    Study Literatur
Penulis mengumpulkan data bahan dari sumber yang berhubungan dengan objek yang di bahas.
2.    Study Lapangan
Penulis melakukan dengan cara terjun langsung instansi yang menjadi pokok pembahasan. Sehingga memperoleh data yang di perlukan untuk menyusun tugas study lapangan ini meliputi :
a.    Wawancara
Mengadakan tanya jawab denga pihak instansi guna memperoleh data langsung yang diperlukan untuk menyusun laporan ini.
b.    Observasi
Penulis melakukan pengamatan secara langsung terjun dalam dunia kerja yang sebenarnya, sehingga penulis tidak hanya mendapat gambaran belaka.
D.      Pelaksanaan
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapang  ini dilakukan selama 30 hari dan terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan sebagaimana terlampir pada lampiran jurnal harian praktek kerja lapang:



IV.             GAMBARAN UMUM LOKASI PKL
A.      Letak Geografis
Praktikum kerja lapang ini dilaksanakan di Dinas Pertanian yang secara geografis terletak di Kota Tidore Kepulauan Kecamatan Oba Utara, Desa Kusu. Secara administrasi Dinas Pertanian terletak di tengah-tengah Desa Kusu, yang mana secara geografis Desa Kusu berbatasan dengan :
·         Sebelah Utara dengan pantai
·         Sebelah Selatan berbatasan dengan Hutan
·         Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Garo Jou
·         Sebelah Barat berbatasan dengan Dusun Tuguwae
B.       Sejarah Singkat Dinas Pertanian Propinsi Maluku Utara
Dinas Pertanian Propinsi Maluku Utara terbentuk seiring dengan pemekaran yang mana nama dinas pertama adalah dinas perkebunan namun seiring dengan berjalannya waktu sesuai dengan nomenklatur dari dinas maka pada tahun 2004 sesuai dengan  surat keputusan Gubernur Maluku Utara No. 71. Ta. 2004. Tentang pembentukan dinas di lingkup propinsi Maluku Utara, yang pada awalnya adalah dinas Perkebunan maka setelah itu berubah menjadi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan sampai pada tahun 2009, sesuai dengan Perda. Provinsi Maluku Utara No. 7. Ta. 2009. Tentang Pembentukan Organisasi Dinas-Dinas Daerah Provinsi Maluku Utara (Tambahan Lembaran Daerah Ta. 2008. No.4), maka dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan berubah nama menjadi Dinas Pertanian.


C.     
KEPALA DINAS
PERTANIAN
Struktur Organisasi Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Maluku Utara        

KEPALA BIDNG PERKEBUNAN 

KEPALA SEKSI PERBENIHAN
 
KEPALA SEKSI BUDIDAYA DAN PERLINDUNGAN

KEPALA SEKSI PC. PANEN & PEMASARAN HASIL

STAF

STAF

STAF
 
 
Gambar 1. Struktur organisasi Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Propinsi Maluku Utara
Kepala dinas pertanian sebagai pemegang jabatan tertinggi di dinas pertanian dan pengambil kebijakan tertinggi mempunyai wewenang untuk meningkatkan produktifitas pertanian Maluku Utara. Selain itu di bawah Kepala dinas terdapat kepala bidang yang membidangi bidang yang terdapat di dinas pertanian. Salah satu bidang adalah bidang perkebunan dan selain itu di bidang perkebunan terdapat tiga seksi yang mempunyai tupoksi yang berbeda-beda.




IV.             PEMBAHASAN
A.       Kegiatan Umum
Kegiatan utama yang dilakukan saat pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapang adalah pembahasan rencana strategis serta pembahsana program khusus bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Maluku Utara.
Pembahasan rencana strategis (Renstra) bidang perkebunan Dinas Pertanian Maluku Utara meliputi Pendahuluan, Kegiatan Aplikatif, Gernas, isu-isu strategis, Visi dan Misi dinas pertanian, sasaran utama dan tujuan, program utama serta langkah operasional.
Setelah pembahasan renstar di lakukan kegiatan selanjut adalah pembuatan rekomendasi terkait dengan renstra yang telah di bahas dan selajutnya di tindak lanjuti oleh dinas pertanian.
Selain itu kegiatan utama diatas kegiatan lain yang dilakukan adalah pengenalan kegiatan perkantoran berupa pekerjaan administrasi perkantoran serta penyelesaian tugas yang meliputi tiga bidang tersebut diantaranya menyortir surat keluar dan masuk.
B.       Kegiatan Tambahan
1.      Pembahasan Program Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Propinsi Maluku Utara
-          Program Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Bekelanjutan.
Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya mengarah pada satu program yang ditetapkan secara nasional pada Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerrian Pertanian RI yakni Program Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan.
Penjabaran dari Program tersebut diimplementasikan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang yang bersifat aplikatif dilapangan berdasarkan fungsi masing masing seksi lingkup Bidang Perkebunan diantaranya seksi Perbenihan yang menangani penyediaan benih unggul bermutu secara 6 tepat (tepat jumlah, tepat harga, tetap jenis, tetap waktu, tepat lokasi dan tepat mutu), kemudian seksi Budaidaya dan Perlindungan Perkebunan yang menangani tentang proses budidaya dan penganangan OPT perkebunan sementara Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan menangani tetanang peningkatan mutu, nilai tambah dan daya saing produk perkebunan.
Sasaran pengembangan komoditas perkebunan diantaranya kelapa, pala, cengkeh, kakao, jambu mete, fanili, kopi, lada, sagu dan aren. Dari sembilan komoditas tersebut terdapat lima komoditas utama yang menjadi fokus pengembangan di Maluku Utara yaitu kelapa, pala, cengkeh, kakao dan jambu mete
Selain program umum secara nasional, bidang Perkebunan sendiri memiliki progam khusus berdasarkan kebutuhan dan tuntutan pengembangan pembangunan perkebunan di wilayah Maluku Utara yakni Program Mengembalikan Kejayaan Rempah Maluku Utara. Prioritas komoditi rempah yang dikembangkan adalah Pala, Cengkeh dan Casiafera (Kayu Manis). Berbagai terobosan telah dilaksanakan diantaranya penetapan komoditas pala dan cengkeh asal Maluku Utara sebagai sumber benih unggul yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan tanaman pala dan cengkeh di seluruh wilayah Indonesia maupun diberbagai belahan dunia. Penetapan sumber benih sebagai plasma nutfah diantaranya Variatas Pala Ternate I, Variatas Pala Tidore I, dan Variatas Pala Tobelo I serta Varietas Cengkeh Afo dan Varietas Kelapa Dalam Takome.
Untuk dapat meningkatkan produksi produktifitas dan mutu tanaman perkebunan maka harus di perhatikan berbagai aspek, seperti, ekologi, klimatologi, litologi, dan aspek edhaphologidan kesemuanya itu termasuk dalam kesesuaian lahan utuk berbagai komoditi.
Dari aspek edhapologi, tanaman perkebunan yang ideal tumbuh dan berkembang baik harus memenuhi kriteria baku syarat tumbuh tanaman. Tanah sebagai media pertumbuhan (Edhapologi) dalam menunjang pertumbuhan tanaman merupakan syarat utama dalam menunjang pertumbuhan  tanaman. Untuk dapat meningkatkan produksi dari tanaman perkebunan tanah sebagai salah satu faktor utama dalam meningkatkan produksi dan produktifitas tanaman perkebunan.
Sejauh ini Dinas Pertanian telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk dapat meningkatkan produksi, produktifitas dan mutu dari tanaman perkebunan diantaranya pembangunan sumber benih tanaman pekebunan diantaraya pemngembangan Kebun Benih (KI), Blok Penghasl Tinggi (BPT) dan infentarisasi penetapan Pohon Induk. Penyediaan sumber benih tersebut dilakukan terhadap komoditas  pala, cengkeh, kelapa dan jambu mete. Selain itu terdapat juga kegiatan peningkatan produksi dan produktifitas tanaman perkebunan melalau intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi tanaman perkebunan, namun masih terdapat berbagai kendala baik kendala ekologi, maupun kendala lainnya. Untuk dapat meningkatkan produksi dari tanaman perkebunan maka sangat di perlu diperhatikan aspek lingkungan salah satunya adalah tanah sebagai sarana pendukung.
Kelapa merupakan komoditas unggulan lokal Maluku Utara, selain itu bukan hanya kelapa saja yang menjadi komoditas unggulan, namun ada empat komoditas unggulan lainnya, adalah, jambu mete, cengkeh, pala dan kakao yang juga di unggulkan. Kelapa sendiri yang terdapat di Maluku Utaranamun ada satu jenis kelapa yang di sebut Kelapa dalam yang merupakan kelapa yang berbeda dikarenakan kelapa tersebut tidak dapat dibudidayakan di berbagai tempat hanya pada tempat tertentu saja.

-          Pengembalian Kejayaan Rempah Maluku Utara
Maluku Utara pada zaman dahulu merupakan daerah bekas jajahan dimana penjajah menginginkan rempah-rempah yang ada di Maluku Utara, di mana rempah-rempah yang di hasilkan mempunyai mutu yang sangat tinggi sehingga banyak pedagang asing yang datang untuk menjajah dan merampas kekayaan alam.
Kekayaan alam yang pernah di miliki oleh Maluku Utara pernah menjadi komoditas unggulan dunia, yang sangat di incar oleh beberapa negara Eropa.
Secaraumum Maluku Utara memiliki berbagai komoditas yang di unggulkan salah satunya adalah tanaman cengkeh, dimana tanaman ini pernah menjadi komoditas unggulan namun seiring dengan berjalannya waktu terjadinya kerusakan pada tanaman ini, dikarenakan umurnya yang sudah tua dan banyak terserang OPT sehingga menyebabkan penurunan kualitas dari cengkeh yang selama ini di kenal mutunya sangat baik.
Untuk dapat mengembalikan kejayaan rempah Maluku Utara maka perlu di perhatikan berbagai seperti aspek lahan, aspek tenaga kerja, aspek klimatologi dan aspek sarana produksi sehingga dapat meningkatkan kualitas dari tanaman perkebunan yang selama ini di unggulkan sebagai produk rempah yang bermutu tingggi.
Di tinjau dari sarana aspek lahan, menentukkan tumbuh kembangnya tanaman di tentukkan oleh kualitas lahan. Lahan yang baik adalah lahan yang mampu dan sesuai  untuk dapat di kembangkan tanaman perkebunan. tanah merupakan salah satu aspek dari lahan yang tak kalah pentingnya untuk dapat menunjang pertumbuhan tanaman.
Secara umum tanah-tanah yang terdapat di daerah maluku utara adalah jenis tanah latosol dan aluvial selebihnya merupakan perpaduan jenis regosol, podsolik dan lain sebagainya. Jenis tanah di Maluku Utara rata-rata memiliki tingkat kesuburan yang sedang dan ccok untuk pertumbuhan tanaman, namum selain itu ada beberap jenis tanah yang kurang cocok untuk budidaya tanaman tertentu.
Sejauh ini Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara telah melakukan banyak hal untuk dapat mengembalikan kejayaan rempah Maluku Utara, seperti kegiatan rehabilitasi dan pengembangan (ekstensifikasi) komoditin rempah dengan target 1000 Ha setiapo tahunnya, hal ini telah membuktikan bahwa upaya pengembalian kejayaan rempah Maluku Utara telah di lakukan.
Rehabilitasi cengkeh adalah upaya penanaman kembali cengkeh yang tidak produktif dengan cengkeh-cengkeh yang baru sesuai dengan anjuran teknis yang di anjurkan. Untuk mendapatkan nilai produksi yang tinggi dan mutu yang baik maka yang sangat perlu di perhatikan berbagai aspek, salah satunya adalah aspek kesesuaian lahan, dikarenakan ini sangat penting dalam menentukkan tinggi rendahnya kualitas dari tanaman yang di budidayakan.
Menurut Hardjowigeno (1990), untuk dapat meningkatkan tingkat produksi dari tanaman maka yang harus di perhatikan aspek kesesuain lahan dan kemampuan dari lahan yang sesuai dengan standar yang di tentukan.
Maluku Utara Secara umum memliki banyak lahan yang produktif namun itu semua belum menjamin apakah tanaman perekebunan cocok dan layak untuk di tanami, karena harus dilakukan berbagai analisis dan kajian yang mendalam untuk dapat mengetahui tingkat kesesuaian dan kemampuan lahan agar nantinya tidak terjadi degradasi pada lahan tersebut.
Tanaman perkebunan adalah tanaman yang rata-ratanya adalah tanaman tahunan, yang waktu panennya di lakukan hanya pada waktu tanaman tersebut berumur lebih dari 3 tahun, sehingga membutuhkan banyak analisis sebelum di tanami tanaman perkebunan.
            Pembangunan perkebunan sampai saat ini telah mengalami berbagai pembaharuan berdasarkan tututan dan kebutuhan pengembangan wilayah secara nasional sehingga proses pembengunan perkebunan dilaksanakan tidaklah secara sporadic namun penyelenggaraan pembangunan perkebunan difokuskan pada pengembangan kawasan berdasarkan peluang, permasalahan dan potensi kewilayahan yang dimiliki pada setiap daerah baik dari aspek budidaya, aspek social ekonomi maupun potensi geografis daerah tersebut. Perencanaan pembangunan perkebunan dengan melihat target dan sasaran pembangunan pada setiap kawasan tersebut  akan melahirkan sistem perencanaan yang sinergis, terpadu dan berkelanjutan antara bottom up planning (pengusulan kegiatan/anggaran dari daerah) dan top down policy (Monitoring dan Pengawasan pusat).
Kawasan Pengembangan Pembangunan perkebunanmerupakan suatu pendekatan pembangunan perkebunan yang menggunakan kawasan sebagai pusat pertumbuhan dan pengembangan usaha dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memperhatikan dimensi ruang, waktu, skala usaha dan pengelolaannya yang diselenggarakan dengan asas kebersamaan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat/pekebun dan pelaku usaha lainnya yang selaras, berkeadilan, dan menjamin pemantapan usaha yang harmonis serta berkesinambungan. Mengintegrasikan struktur sarana produksi, budidaya, penanganan pascapanen/pengolahan dan pemasaran. Dengan integrasi dalam kawasan tersebut, diharapkan usaha agribisnis/agroindustri perkebunan baik dari aspek produksi, pengolahan dan pemasaran dapat berkembang dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Mencermati kondisi geografis Maluku Utara yang merupakan daerah kepulauan dengan berbagai keragaman potensi perkebunan pada setiap daerah, maka progress pembangunan perkebunan dilaksanakan melalui Pengembangan Kawasan Pembangunan Perkebunan Berbasis Kepulauan. Arah dan kebijaksanaan pengembangan kawasan berbasisis kepulauan ini dirumuskan dalam kerangka pembangunan nasional yang secara langsung mendukung kebijakan pembangunan 2010-2014, yakni pengembangan kawasan dengan fokus komoditi perkebunan menjadi pendekatan operasional pembangunan perkebunan Maluku Utara.



V.                KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka di tarik kesimpulan sebagai berikut :
1.        Dinas Pertanian merupakan steak holder yang mengemban tugas untuk pengembangan pertanian ke arah yang lebih baik.
2.        Dinas pertanian terdapat beberapa bidang yang mempunyai tugas pokok dan fungsi diantaranya bidang perkebunan yang mengemban tugas untuk pengembangan tanaman perkebunan.
3.        Sebagai bidang yang mempunyai tugas untuk mengembangkan tanaman perkebunan, terdapat tiga seksi yang mempunyai Tupoksi berbeda-beda.
4.        Seksi perbenihan perkebunan mempuyai Tupoksi untuk membuat program mengenai dan mengawasi benih perkebunan.
5.        Seksi budidaya dan perlidungan mempunyai Tupoksi untuk membuat program tentang budidaya dan perlindungan tanaman perkebunan.
6.        Seksi Pasca Panen dan Pemasaran Hasil Perkebunan mempunyai Tupoksi membuat program panen, dan pasca panen dan produk hasil perkebunan.
7.        Dalam meningkatkan usaha perkebunan melakukan pendekatan Rehabilitasi, Intensifikasi, Eksentifikasi dan Diversifikasi untuk mencapai hasil perkebunan yang lebih baik.
8.        Dalam meningkatkan produksi dan mutu dari tanaman perkebunan, Bidang perkebunan mempunyai dua program poko yaitu, Program peningkatan produksi, produktifitas dan mutu tanaman perkebunan, dan Program Pengembalian Kejayaan Rempah Maluku Utara.


B.     Saran
Dari kesimpulan di atas maka dapat di sarankan sebagai berikut :
1.      Untuk dapat meningkatkan produksi dan produktifitas tanaman perkebunan maka di harapkan kerja sama dari berbagai steak holder terutama dalam bidang perkebunan.
2.      Sebagai bidang yang mengemban bidang perkebunan di harapkan untuk dapat membuat program tentang pengembangan wilayah berbasis komoditas yang di dasarkan pada kesesuaian lahan.
3.      Untuk dapat meningkatkan hasil dari tanaman perkebunan maka pengembangan wilayah untuk berbagai komoditas di dasarkan pada kesesuaian lahan maka harus di lakuakan pemetaan kawasan kesesuaian lahan.
4.      Untuk dapat memetakan kawasan kesesuaian lahan untuk komoditi perkebuanan, maka harus di bentuk tim survei tanah dan pemetaan kawasan untuk semua jenis komoditi perkebunan.


DAFTAR PUSTAKA
Hardjowigeno, 1990. Ilmu Tanah. Akademika Presindo. Jakarta
Juknis Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara, T.A. 2012
Juklak Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara, T.A. 2012
Program Studi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian . 2012. Buku Panduan Praktek Kerja Lapang. Universitas Khairun Ternate.
Renstra Bidang perkebunan 2010-2014. Dinas Pertanian Propinsi Maluku Utara.
SK. Gubernur Maluku Utara. 2004, Tupoksi,dan Fungsi Dinas Pertanian Maluku Utara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar