Pages

Sabtu, 26 Mei 2012

Laporan praktikum Penyebaran Jenis Tanaman Di Kota Ternate Selatan


I.                   PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Tumbuhan sering di salah artikan sebagai tanaman, padahal tumbuhan merupakan sejenis tanaman yang tak dibudidayakan sedangkan tanaman adalah sejenis tumbuhan yang dibudidayakan oleh petani.
Dunia tumbuhan selalu mengalami proses perubahan, perkembangan dan penyebaran. Perubahan, perkembangan dan penyebaran tumbuhan di muka bumi ini “seirama” dengan perubahan dan perkembangan faktor intern dan ekstern. Faktor-faktor biologik sebagai faktor dalam (intern) meliputi perkawinan silang, mutasi, dan modifikasi genetika dari tumbuhan tersebut Faktor geografik sebagai faktor loaf (ekstern) meliputi perubahan iklim, tanah, aktivitas vulkan, dan kerak bumi. Secara garis besar penyebaran tumbuhan di muka bumi ini dapat digolongkan menjadi 8 kelompok yaitu berdaun lebar hijau sepanjang tahun, berdaun lebar disertai masa gugur daun, berdaun jarum hijau sepanjang tahun, rerumputan, bangsa lumut, campuran tumbuhan berdaun lebar dan jarum hijau sepanjang tahun, berdaun jarum mengalami musim gugur, dan campuran tumbuhan berdaun lebar hijau sepanjang tahun dan masa gugur daun.
Wilayah Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman sumber daya hati baik yang terdapat di darat, laut maupun udara. Keanekaragaman flora dan fauna tersebut mendorong pada peneliti dan pecinta alam datang ke Indonesia untuk meneliti flora dan fauna.
1.2. Tujuan Dan Manfaat Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui penyebaran berbagai jenis tanaman yang terdapat di daerah daratan maupun di daerah pesisir pantai. Dan manfaat praktikum ini adalah diharapkan menjadi sebuah studi refensi bagi para pembaca dan para peneliti-peneliti selanjutnya.










II.                TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penyebaran Tumbuhan dan Daerah Persebarannya
Dunia tumbuhan selalu mengalami proses perubahan, perkembangan dan penyebaran. Perubahan, perkembangan dan penyebaran tumbuhan di muka bumi ini “seirama” dengan perubahan dan perkembangan faktor intern dan ekstern. Faktor-faktor biologik sebagai faktor dalam (intern) meliputi perkawinan silang, mutasi, dan modifikasi genetika dari tumbuhan tersebut Faktor geografik sebagai faktor loaf (ekstern) meliputi perubahan iklim, tanah, aktivitas vulkan, dan kerak bumi. Secara garis besar penyebaran tumbuhan di muka bumi ini dapat digolongkan menjadi 8 kelompok yaitu berdaun lebar hijau sepanjang tahun, berdaun lebar disertai masa gugur daun, berdaun jarum hijau sepanjang tahun, rerumputan, bangsa lumut, campuran tumbuhan berdaun lebar dan jarum hijau sepanjang tahun, berdaun jarum mengalami musim gugur, dan campuran tumbuhan berdaun lebar hijau sepanjang tahun dan masa gugur daun.
Flora di Indonesia sangatlah banyak. Hal ini pasti dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mendukung persebaran tersebut. Diantaranya adalah tinggi rendah dari permukaan laut, jenis tanah, jenis hutan, iklim, pengaruh manusia, keadaan air dan lain-lain. Berikut ini adalah pembagian wilayah persebaran flora di Indonesia :
Flora daerah Indonesia bagian barat memiliki banyak kesamaan dengan Benua Asia, karena daerah ini pernah bersatu dengan daratan Asia, sehingga disebut sebagai flora asiatis. Flora Indonesia bagian barat terdiri dari :
1.      Hutan hujan tropik yang ditandai oleh rimba belantara dengan tumbuhan yang beraneka ragam. Hutan hujan tropik yang masih lengkap memiliki ciri – ciri berdaun lebar, pohon tinggi besar, belukar – belukar tropik, serta cendawan. Wilayah ini terdapat di Sumatra, Jawa dan Kalimantan.
2.      Hutan musim yang merupakan daerah yang ditumbuhi flora yang menggugurkan daunnya di musim kemarau. Wilayah ini terdapat di wilayah utara Jawa.
3.      Hutan bakau yang merupakan daerah yang terdiri dari flora khas pantai, seperti rumbia, nipah dan bakau.
4.       Sabana tropik yang merupakan padang rumput yang diselingi pohon tegakan tinggi. Sabana tropik ini dapat ditemui di Gayo, wilayah timur Jawa Timur, dan  Bali.
Wilayah ini memiliki berbagai jenis vegetasi, antara lain :
1.      Sabana tropik yang berada di Nusa Tenggara Barat.
2.      Steppa yang merupakan padang rumput yang diselingi pohon tegakan tinggi. Steppa  banyak terdapat di Nusa Tenggara Timur.
3.       Hutan bakau yang terdiri dari nipah dan bakau.
4.      Hutan pegunungan yang terdiri dari cemara dan pinus.
Wilayah ini memiliki berbagai flora yang disebut sebagai flora Asustralis, karena kesamaan flora antara wilayah Indonesia bagian timur dengan Australia. Kesamaan tersebut karena daratan ini pernah bersatu dengan daratan Australia. Flora bagian timur ini banyak terdapat di Papua. Jenis vegetasinya adalah hutan hujan tropik, hutan pegunungan, dll
Persebaran flora di Indonesia terbentuk karena adanya peristiwa geologis yang terjadi pada jutaan tahun yang lalu, yaitu pada masa pencairan es (zaman glasial). Pada saat itu terjadi pencairan es secara besar-besaran yang menyebabkan naiknya permukaan air laut di bumi, hal ini menyebabkan beberapa wilayah yang dangkal kemudian menjadi tenggelam oleh air laut dan membentuk wilayah perairan yang baru.
Beberapa wilayah perairan baru di sekitar Indonesia yang terbentuk pada masa berakhirnya zaman glasial itu adalah Laut Jawa yang terdapat di daerah Dangkalan Sunda dan Laut Arafuru yang terdapat di daerah Dangkalan Sahul. Terbentuknya perairan baru di daerah dangkalan tersebut menyebakan flora yang semula dapat dengan bebas bermigrasi akhirnya terhambat oleh perubahan kondisi geologis.
Jenis tumbuhan yang tersebar di wilayah Indonesia meliputi hutan tropis, hutan musim,  hutan pegunungan, hutan bakau dan sabana tropis. Persebaran flora di wilayah Indonesia itu sendiri terbagi ke dalam 4 kelompok besar wilayah flora Indonesia, yaitu :
1.      Wilayah Flora Sumatra-Kalimantan
Tersebar di pulau Sumatra dan Kalimantan serta pulau-pulau kecil di sekitarnya (Nias, Enggano, Bangka, Belitung, Kep. Riau, Natuna, Batam, Buton dll). Contoh flora khas yang tumbuh adalah Bunga Bangkai (Raflesia Arnoldi)
2.      Wilayah Flora Jawa-bali
Tersebar di pulau Jawa, Madura, Bali dan kepulauan-kepulauan kecil disekitarnya (Kepulauan Seribu, Kep. Karimunjawa). Contoh flora khas yang tumbuh adalah pohon Burohal (Kepel)
3.      Wilayah Flora Kepulauan Wallacea
Tersebar di pulau Sulawesi, Timor, Kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara. Contoh flora yang tumbuh adalah pohon Sagu
4.      Wilayah Flora Papua
Meliputi wilayah pulau Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Contoh Flora Khas tumbuh adalah Eucalyptus, sama dengan jenis tumbuhan yang tumbuh di daerah Queensland Australia Utara.
Apabila dilihat melalui ruang lingkup dunia maka persebaran tumbuhan dibagi menjadi beberapa wilayah penyebaran, yaitu:
1.      Wilayah Ethiopian
Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika, dari sebelah Selatan Gurun Sahara, Madagaskar dan Selatan Saudi Arabia. Tumbuhan yang khas dari daerah ini meliputi kaktus.
2.      Wilayah Paleartik
Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa, Uni Sovyet, daerah dekat Kutub Utara sampai Pegunungan Himalaya, Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik, dan benua Afrika paling Utara. Kondisi lingkungan wilayah ini bervariasi, baik perbedaan suhu, curah hujan maupun kondisi permukaan tanahnya, menyebabkan jenis floranya juga bervariasi, seperti bunga sakura dari Jepang.
3.      Wilayah Nearktik
Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland. Flora yang yang khas meliputi tumbuhan pada daerah-daerah dingin seperti cemara yang biasa tumbuh di daerah bersalju.
4.      Wilayah Neotropikal
Wilayah persebarannya meliputi Amerika Tengah, Amerika .Selatan, dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropik dan bagian Selatan beriklim sedang. Misalnya: Pohon eboni.
5.      Wilayah Oriental
Untuk daerah oriental, daerah penyebaran biotiknya meliputi daerah Asia bagian selatan pegunungan Himalaya, India, Sri Langka, Semenanjung Melayu, Sumatera, Jawa, Kalirnantan, Sulawesi, dan Filipina. Flora yang ada misalnya: Bunga Bangkai
6.      Wilayah Australian
Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia Baru, Irian, Maluku, pulau-pulau di sekitarnya, dan kepulauan di Samudera Pasifik. Contohnyan adalah: Eukaliptus.
2.2. Pola Penyebaran Tumbuhan
Penyebaran atau distribusi tumbuhan dalam suatu populasi bisa bermacam-macam, pada umumnya memperlihatkan tiga pola penyebaran, yaitu
  1. Penyebaran secara acak , jarang terdapat di alam. Penyebaran ini biasanya terjadi apabila faktor lingkungan sangat beragam untuk seluruh daerah dimana populasi berada, selain itu tidak ada sifat-sifat untuk berkelompok dari organisme tersebut. Dalam tumbuhan ada bentuk-bentuk organ tertentu yang menunjang untuk terjadinya pengelompkan tumbuhan.
2.      Penyebaran secara merata, umumnya terdapat pada tumbuhan. Penyebaran semacam ini terjadi apabila ada persaingan yang kuat antara individu-individu dalam populasi tersebut. Pada tumbuhan misalnya persaingan untuk mendapatkan nutrisi dan ruang.
Gambar 2.  pola penyebaran merata
  1. Penyebaran secara berkelompok, adalah yang paling umum di alam, terutama untuk hewan. Pengelompokan ini disebabkan oleh berbagai hal:
    1. Respon dari organisme terhadap perbedaan habitat secara lokal
    2. Respon dari organisme terhadap perubahan cuaca musiman akibat dari  cara atau proses reproduksi atau regenerasi.








III.             METODODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Tempat Dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan di beberapa tempat di daerah Ternate Selatan meliputi kawasan pantai Kel. Sasa, Kel. Jambula, kawasan pantai Kel. Kastela dimana waktu pelaksanaannya pada hari minggu tanggal 24 september 2010 yang di mulai pada pukul 09.00-11.30 (pagi).
3.2. Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu :
-          Alat tulis menulis
-          Kamera digital
-          Mistar
-          Kuadran
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
-          Tumbuh-tumbuhan
3.3. Metode Praktikum
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode survey bebas. Untuk parameter yang diamati menggunakan metode sebagaimana tertera pada table berikut :
No
Jenis Praktikum
Metode
1
Tumbuhan liar
Pengamatan langsung
2
Tanaman Budidaya
Pengamatan langsung

3.4. Pelaksanaan Praktikum
Memilih lokasi praktikum sebagai tempat pengambilan sampel  dimana tempat tersebut adalah tempat yang banyak terdapat banyak jenis tumbuhan (tanaman liar dan tanaman budidaya). Untuk pengamatan 1 pelaksanaan praktikum hanya meliputi peninjauan lokasi pesisir pantai dan melakukan dokumentasi pada pohon-pohon yang terdapat pada daerah pesisir pantai.  Kemudian pada pengamatan 2 dibuatkan sebuah kuadran yang berukuran 1x1 untuk pengamatan jenis-jenis  tumbuhan liar. Dan pada pengamatan 3 hanya melakukan observasi dan dokumentasi pada tumbuhan budidaya dan kemudian selanjutnya tumbuhan yang diamati diambil masing-masing sampel untuk di ketahui nama latinnya. Setelah pengambilan sampel hasil yang didapat dilapangan dicatat dan dibuatkan laporan.
3.5. Teknik Analisa Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif di mana setiap objek yang diamati semuanya dianalisis


IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
4.1.1.      Pengamatan Pohon Bakau di Daerah Pesisir Pantai Kel. Sasa
Data pengamatan pohon bakau di daerah pesisir pantai Kel. Sasa.
Jumlah Pohon
Keadaan Pohon
Jenis Pohon
Kondisi Daerah
Empat Pohon
Buruk
Bakau Rhizophora sp
Buruk

4.1.2.      Pengamatan Tumbuhan Liar di Daerah Dataran Rendah Kel. Jambula
Data pengamatan tumbuhan liar di daerah dataran rendah Kel. Jambula
Jumlah Pohon
Keadaan Pohon
Jenis Pohon
Kondisi Daerah
Delapan jenis
Baik
-
Buruk

4.1.3.      Pengamatan Tanaman Tahunan Di Daerah Kawasan Rawa Kel. Kastela
Data pengamatan tanaman tahunan kawasan rawa Kel. Kastela
Jumlah Pohon
Keadan Pohon
Jenis Pohon
Kondisi Daerah
Banyak
Baik
Tahunan
Buruk

4.1.4.      Pengamatan Tanaman Bakau Di daerah Pesisir Pantai di Kel. Kastela
Data Pengamatan Tanaman Bakau Di daerah Pesisir Pantai di Kel. Kastela
Jumlah Pohon
Keadan Pohon
Jenis Pohon
Kondisi Daerah
Tiga Pohon
Baik
Bakau Rhizophora sp
Buruk

4.2. Pembahasan
4.2.1.      Pengamatan Pohon Bakau di Daerah Pesisir Pantai Kel. Sasa
Dari data yang terdapat dilapangan hasil observasi terdapat beberapa pohon bakau yang terdapat di daerah pesisir pantai Kel. Sasa yang kelihatannya sudah tak terrawat lagi oleh warga setempat padahal potensi dari pohon bakau sangat penting dimana bias menjadi sebuah penahan atau tameng di pesisir pantai jika sewaktu-waktu terjadinya degradasi pantai yang mengakibatkan rusaknya ekosistem di sekitar pinggiran pantai, untuk jenis bakau yang teramati di lapangan adalah jenis Bakau Rhizophora sp. Dan kondisi lingkungan sekitar pohon bakau sangat jelek dimana terlihat banyak sekali sampah yang berhamburan di sekitar pantai. Untuk jumlah pohon yang terlihat dalam observasi ini, pohon bakau hampir musnah disekitar pesisir pantai karena jumlahnya sudah bias dihitung dengan jemari tangan, pohon bakau yang terdapat didaerah pesisir pantai tinggal empat pohon.

4.2.2.      Pengamatan Tumbuhan Liar di Daerah Dataran Rendah Kel. Jambula
Pengamatan tumbuhan liar di daerah dataran rendah Kel. Jambula diamati hanya sebatas 1x1 (kuadran). Dimana tumbuhan yang diamati hanyalah sebatas tumbuhan liar seperti gulma dan sejenisnya. Dalam observasi yang dilakukan di kawasan dataran rendah Kel. Jambula terdapat dua kali observasi namun pada satu kawasan yang sama namun pada titik yang berbeda.
Untuk pengmatan dititik pertama terdapat beberapa jenis tanaman yang bebeda dan adapun tanaman yang dominan diantara beberapa jenis tanamn tersebut. Untuk tanaman yang spesifik adalah alang-alang dan untuk tanaman yang dominan di titik pertama ini adalah tanaman bunga biru dan untuk kondisi daerah dikawasan pengamatan tersebut sangat baik karena di kawasa tersebut sangat bagus untuk pengembangan pertanian.
Untuk pengamatan di titik kedua terdapat bebrapa jenis tanaman yang berbeda pula dan adapun tanaman yang dominan pada titik kedua ini tanaman tersebut jika dalam bahasa (pasar-daerah Maluku utara) disebut tusuk konde tanaman ini ternasuk dalam kelas gulma karena dia merupakan penggangu bagi tanaman yang lain.

4.2.3.      Pengamatan Tanaman Tahunan Di Daerah Kawasan Rawa Kel. Kastela
Pengamatan Tanaman Tahunan Di Daerah Kawasan Rawa Kel. Kastela  dari data yang terdapat didaerah dekat kawasan pesisir pantai terdapat bebrapa jenis tanaman yang di budidayakan dan yang tumbuh secara alami.
Untuk tanaman yang dibudidayakan diantarnya adalah tanaman kelapa, durian coklat, rambutan cengkeh, dan nangka.
Untuk tanaman yang tumbuh secara alami adalah tanaman sagu yang terdapat disekitar rawa. Kondisi kawasan yang diamati merupakan kondisi yang jelek dimana tanaman yang tumbuh tidak diberikan perlakuan khusus untuk hasil yang lebih baik
Dalam pengamatan ini diamati juga tutupan lahan untuk lahan yang diamati merupakan lahan petani setempat. Untuk batas-batas lahan yang diamati
-          Sebelah barat sejauh 50 M di dominasi tanaman pohon sagu dan yang spesifik adalah tanaman kelapa.
-          Sebelah timur sejauh 50 M di dominasi dengan tanaman coklat dan yang spesifik adalah tanaman cengkeh
-          Sebelah selatan sejauh 50 M di dominasi dengan tanaman kelapa dan yang spesifik adalah tanaman rambutan
-          Sebelah utara sejauh 50 M di dominasi dengan tanaman pala dan yang spesifik adalah tanaman cengkeh

4.2.4.      Pengamatan Tanaman Bakau Di daerah Pesisir Pantai di Kel. Kastela
Pengamatan tanaman bakau didaerah pesisir pantai Kel. Kastela untuk tanaman yang diamati adalah tanaman bakau Rhizophora sp. Untuk keadaan di daerah kawasan pesisir pantai sudah mulia terjadi degradasi di seitar kawasn pantai. Tanaman bakau yang diamati di kawasan tersebut sudah hamper musnah juga maka dari itu perlunya pelestarian agar kawasan daerah pesisir pantai dapat terjaga kondisi lingkungannya.


V.                PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari pembahasan beberapa bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Ø  Tidak terjadinya keseimbangan antara satu makluk hidup dengan yang lainnya.
Ø  Pola penyebaran tanaman yang telihat di waktu observasi sangat beragam dari pengamatan 1 (satu) sampai pengamatan 4 (empat).
Ø  Perlunya pelestarian kawasn pantai dengan menanam pohon bakau agar tidak terjadi degradasi pantai yang mengakibatkan tenggelamnya pulau kecil.

5.2. Saran
Dari kesimpulan diatas maka perlu disarankan :
Diharapkan kepada semua lapisan masyarakat maupun para peneliti yang akan melakukan penelitian sebaiknya lebih memperhatikan factor-faktor alam seperti iklim dan lain-lain.





DAFTAR PUSTAKA
McNaughton, S.J. dan Larry L.  1998. Ekologi Umum. Gajah Mada University. Jogjakarta
Syafe’i, E. S. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. ITB. Bandung
Somarwoto, O. 2001. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Djambatan.
Anwar, J., S.J. Damanik, N. Hisyam, dan A. Whitten. 1984. Ekologi Ekosistem Sumatra. Gadjah Mada Univ. Press. Yogyakarta.
Noor, Y.R., M. Khazali, dan I.N.N. Suryadiputra. 1999. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. PKA/WI-IP. Bogor.
Tomlinson, P. B., 1986: The Botany of Mangroves, Cambridge University Press.













LAMPIRAN I
DAFTAR NAMA-NAMA KELOMPOK

1.      SARIF ROBO                                               ( 041 509 014 )
2.      MUHAMMAD SANI                       ( 041 509 008 )
3.      IRWAN                                                          ( 041 509 003 )
4.      AFANDI A. HAMZAH WALI        ( 041 508 002 )
5.      MIQDAD                                           ( 041 508 014 )
6.      SADIK ABDULLAH                       ( 041 508 026 )
7.      ZULRIAD M. ALI                           ( 041 508 035 )
8.      SYUKUR UMATERNATE            ( 041 508 037 )
9.      ISKAR S. USMAN                           ( 041 509 004 )
10.  RUSANI  SYAWAL                                    ( 041 509 012 )
11.  SAFRUDIN YUSUF                                    ( 041 509 013 )
12.  TEGUH RIYONO                            ( 041 509 015 )












LAMPIRAN II

Gambar 1. Pengamatan Penyebaran Gulma     Gambar 3. Pengamatan Tanaman Tahunan




                                                                                            


Gambar 2. Pengamatan Penyebaran Gulma                 Gambar 4. Pengamatan Tanaman Tahunan






Gambar 5. Pengamatan Ekosistem Pantai                    Gambar 5. Pengamatan Ekosistem Pantai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar