BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perjalanan proses
pembangunan tak selamanya mampu meberikan hasil sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh masyarakat di pedesaan. Pembangunan yang dilakukan di
masyarakat desa akan menimbulkan dampak social dan budaya bagi masyarakat.
Pendapat ini berlandaskan pada asumsi pembangunan itu adalah proses perubahan
(sosial dan budaya). Selain itu masyarakat pedesaan tidak dapat dilepaskan dari
unsur-unsur pokok pembangunan itu sendiri, seperti teknologi dan birokrasi.
Teknologi dan
birokrasi merupakan perangkat canggih pembangunan namun dilain sisi perangkat
tersebut berhadapan dengan masyarakat pedesaan yang masih tradisional dengan
segala kekhasannya. Apalagi jika unsur-unsur pokok tersebut langsung diterapkan
tanpa mempertimbangkan aspek sosial, budaya, agama dan lain-lain, maka jangan
harap pembangunan akan berhasil. Pihak birokrasi akan sangat memerlukan usaha
yang sangat ekstra jika pola kebijakan yang dikeluarkan tidak tepat sasaran dan
tidak berlandaskan pada kebutuhan masyarakat khususnya di pedesaan.
Indonesia
merupakan Negara yang kaya dengan sumberdaya alamnya dan sebagian besar
dimanfaatkan sebagai lahan agrarian. Tak salah jika kemudian kurang lebih
enampuluh persen penduduknya berkecimpung di dunia pertanian dan umumnya berada
di pedesaan. Dengan demikian, masyarakat desa yang agraris menjadi sasaran
utama introduksi tekhnologi segala kepentingan, kemajuan pertanian sangat
melibatkan unsur-unsur pokok tersebut. Oleh sebab itu, masyarakat agrarislah
yang pertama menderita perubahan sosial.
Pelaksanaan
kebijakan teknologi pertanian mempunyai jalinan yang sangat kuat dengan
aspek-aspek lainnya. Jika kita perincikan dimensi-dimensi perubahan tersebut,
maka akan terlihat sangat nyata terjadi perubahan dalam struktur, kultur dan
interaksional. Perubahan sosial dalam tiga dimensi ini, kalau dibiarkan terus
akan merusak tatanan sosial masyarakat desa. Maka dari itu sangat dibutuhkan
kajian yang sangat mendalam untuk mencegah dampak negatif dari kebijakan birokrasi
dan asupan teknologi yang mengiringinya terhadap masyarakat dan aparat
yang menjalaninya.
1.2 Permasalahan
Adapun permasalah dalam yang ditemukan dilapangan sewaktu melakukan
pengamatan adalah:
1.
Teknologi yang berpengaruh terhadap
perubahan sosial masyarakat tersebut.
2.
Kebijakan birokrasi yang tidak
berpihak secara multidimensional terhadap kondisi sosial masyarakat tersebut
3.
Kebijakan birokrasi dapat gagal
dalam pembangunan masyarakat tersebut.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah:
- Untuk mengetahui pengaruh teknologi terhadap perubahan sosial di masyarakat.
- Untuk mengetahui pengaruh secara multidimensional terhadap kondisi sosial masyarakat yang diakibatkan oleh kebijakan birokrasi
- Untuk mengetahui kegagalan kebijakan birokrasi dalam pembangunan masyarakat pedesaan.
BAB II
PEMBAHASAN
3.1 Teknologi dan Perubahan Sosial di Masyarakat
Banyak faktor yang
tak dapat dipungkiri yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial di masyarakat
tersebut, misalnya datangnya perpindahan penduduk dengan berbagai ciri
kebudayaan yang dibawanya, pola pendidikan, sistem ekonomi, politik
pemerintahan dan banyak hal yang tak mungkin dipisahkan dari faktor-faktor
individual, seperti data yang diambil dilapangan tercatat bahwa penduduk Fitu
asli punya pola kehidupan yang masih sederhana namun setelah datangnya penduduk
yang dipindahkan pemerintah dari Mangga Dua Empang ke kelurahan Fitu mereka
membawa ciri kebudayaan, pola pendidikan, sistem ekonomi, politik pemerintahan
dan banyak hal yang tak mungkin dipisahkan dari faktor-faktor individual yang
berpengaruh dengan secara tanpa disadari mampu mempengaruhi individu lainnya.
Faktor yang penting dalam kaitannya dengan pembicaraan ini adalah teknologi,
yang sangat nyata berkaitan dengan perubahan sosial di mayarakat seperti yang
ramai terpakai sekarang adalah pupuk oragnik. Hal ini terjadi karena pada pasca
nasional ini, selalu dijadikan sasaran utama pembangunan. Seperti yang teramati
dilapangan adalah sangat marak dipakai oleh masrakat setempat ini menjadi salah
satu akibat terjadinya pergeseran nilai-nilai sosial budaya dari masyarakat
tersebut.
Pada masa sekarang
ini kita dapat amati bahwa pembangunan indonesia sudah mencapai 60% sukses
namun pembangunan untuk sumberdaya manusianya belum mencapai kesempurnaan ini
dikarenakan teknologi tadi. Masyarakat desa menerima dan menggunakan hasil penemuan
atau peniruan teknologi khususnya di bidang pertanian, yang merupakan orientasi
utama pembangunan di Indonesia. Menurut data yang dikumpulkan dilapangan tercatat
sebanyak 80% masyrakat desa Fitu yang yang berprofesi sebagai petani dan itu
karena dan itu karena pengaruh teknologi terhadap bidang pertanian sehingga
masyrakat harus beralih dari mata pencaharian yang mulanya sebagi pelut sewaktu
masih di Mangga Dua Empang namun akhirnya karena teknlogi dan akibat dari
perpindahan penduduk tadi maka mereka harus rela beralih dari mata pencaharian
yang semula ke mata pencaharian yang baru yang sekarang mereka tekuni. Penerimaan
terhadap teknologi baik itu dipaksakan ataupun inisiatif agen-agen perubah,
tidak terelakkan lagi akan mempengaruhi perilaku sosial (social behavior)
dalam skala atau derajat yang besar. Lebih dari itu, introduksi teknologi yang
tidak tepat mempunyai implikasi terhadap perubahan sosial, yang kemudian akan
diikuti dan diketahui akibatnya. Contohnya, ketika teknologi berupa pupuk
pestisida yang dulunya tidak pernah ada dan masyarakat hanya mengandal denga
temuan-temuan mitos untuk menanggulangi hama yang menyerang ptanaman mereka
namun kini terlihat bahwa setelah penemuan teknologi dan menghasilkan produk
baru maka sanagat berdampak terhadap perubahan yang terjadi pada masyarakat
tersebut..
Keadaan ini
menimbulkan perubahan struktur, kultur dan interaksional di Desa Fitu Perubahan
dalam suatu aspek akan merembet ke aspek lain. Struktur keluarga berubah, di
mana wanita yang hanya biasa sebagai menumbuk padi sebagai penghasilan
tambahan, sekarang hanya tinggal di rumah. Produk baru akibat temuandari
teknologi tadi maka menyebabakan mitos-mitos yang di masyrakat tadi akan secara
perlahan-lahan akan hilang.
3.2. Gagalnya Kebijakan Pemerintah
dalam Pembangunan Desa
Proses pembangunan
desa di Indonesia telah banyak diulas oleh para peneliti. Namun bagaimana dengan
yang teramati dilapangan seperti yang teramati dikelurahan fitu yang masih
penuh dengan kekurangan, contohnya saja air dan listrik yang sebenarnya adalah
keperluan sehari-hari yang tidak dapat dipisahkan oleh manusia adalah pembangunan
pemerintah yang bersifat tidak memihak terhadap masyarakat tertentu seperti
yang kita baru saja lalui, Pemilukada jika hanya berkepetingan baru para
birokrat mau turun melihat keadaan masyarkat desa seperti pengakuan salah satu
tokoh masyarakat adalah “nanti jika saat pemilu baru turun kasih bibit” pengakuan
jelas-jelas sangat mengkritisi itu sangat betul jika hanya begitu maka terjadi
kecemburuan sosial masyarakat secara terus-menerus akan berakibat terhadap
perubahan sosial masyarakat.
Untuk perlu
pertimbangan yang matang dan pisau analisis yang tajam bagi pemerintah untuk
mengeluarkan kebijakan pembangunan khususnya pertanian di desa. Agar tidak
merusak tatanan sosial masyarakat maka perlunaya kerja sama antara masyarakat
dengan desa setempat dan lingkungan sekitarnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ø Kurangnya perhatian pemerintah terhadap warga Kel. Fitu, sehingga
menimbulkan kecemburuan sosial yang ammat berdampak pada perubahan sosial.
Ø Kurangnya kepedulian pembangunan infrastruktur pada warga Fitu
sehingga, menyebabkan pembangunan tidak berjalan dengan lancar.
Ø Kurang berkepihakkannya pemerintah terhadap masalah kebijakan.
3.2 Saran
Penulis mencoba
menawarkan saran sebagai tindak lanjut dari permasalahan yang ada berupa :
Ø Paradigma pembangunan tidaklah mesti berladaskan pada pertumbuhan
sektoral, akan tetapi pemerataan dari segala aspek, mulai dari pendidikan,
ekonomi, dan teknologi agar tidak terjadi ketidak stabilan sosial masyarakat.
Ø Kebijakan pemerintah dalam pembangunan mestinya berlandaskan pada
kebutuhan masyarakat dan tidak bersifat sentralistik, akan tetapi merata di
seluruh pelosok.
Ø Kemandirian masyarakat tani perlu ditingkatkan dalam menggali potensi
mereka, sehingga pola interaksi tetap berjalan dengan baik dan nilai kerjasama
anatar masyarakat tetap terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
Aris Tanudirjo, Daud. 1993. Sejarah Perkembangan Budaya di Dunia dan di Indonesia. Yogyakarta:Widya
Utama
Gumgum Gumilar, 2001.
Teori Perubahan Sosial. Unikom. Yogyakarta.
Soekmono, R.tt. 1988. Pengantar Sejarah Kebudayaan
Indonesia.
Jakarta:Kanisius
Suyanto, 2002. Merefleksikan
Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia. Kompas, 17 Desember 2002, hal. 5.
http://jibis.pnri.go.id/informasi-rujukan/indeks-makalah/thn/2007/bln/03/tgl/29/id/1002
http://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial_budaya
DAFTAR ISI
BAB
I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1.2.
Permasalahan
1.3.
Tujuan
BAB
II. PEMBAHASAN
2.1. Teknologi Dan Perubahan Sosial
Di Masyarakat
2.2. Gagalnya Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan Desa
BAB
III. PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR
PUSTAKA
Makalah
M.K Sosiologi Pedesaan
PENGARUH PEMBANGUNAN PERTANIAN TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT DESA FITU
hxn
OLEH :
1. Yudith Ali
2. Sarif Robo
3. Ismail Munadi Sangadji
4. Steven Mamala
5. Fatma Bode
6. Andriani Rumbia
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2010
Informasi bagus di sini, saya ingin berbagi dengan Anda semua pengalaman saya mencoba mendapatkan pinjaman untuk memperluas Bisnis Pakaian saya di Malaysia. Sangat sulit pada bisnis saya turun karena penyakit kecil saya waktu singkat maka ketika saya sembuh saya membutuhkan dana untuk mengaturnya lagi bagi saya untuk memulai jadi saya bertemu Mr Benjamin seorang petugas konsultan pinjaman di Le_Meridian Funding Service. Dia bertanya saya tentang proyek bisnis saya dan saya katakan kepadanya saya sudah memiliki One dan saya hanya perlu pinjaman 200.000,00 USD dia memberi saya formulir untuk diisi dan saya juga dia bertanya kepada saya tentang ID Valid saya dalam beberapa hari. Mereka melakukan transfer dan pinjaman saya diberikan . Saya benar-benar ingin menghargai upaya di sana juga mencoba untuk memberikan ini kepada siapa pun yang mencari pinjaman bisnis atau masalah keuangan lainnya untuk Menghubungi Layanan Pendanaan Le_Meridian Di Email: lfdsloans@lemeridianfds.com / lfdsloans@outlook.com. Ia juga tersedia di WhatsApp Contact: +1 -9893943740.
BalasHapus